Sabtu, 31 Maret 2018

TOMBO ATI


Hidup ini adalah ujian/coba’an, bahkan setiap tarikan nafas kita selalu diselimuti masalah. Setiap manusia mulai lahir sampai mati tentunya selalu mengalami masalah dalam hidupnya. permasalahan tersebut terkadang ada yang sampai membuat hati gundah, cemas, marah bahkan membuat hati terluka yang mendalam hingga sulit untuk melupakannya. biasanya sakit hati terjadi karena menyentuh ranah pribadi dan permasalahan bersifat antar personal. berikut Tips Mengatasi Tekanan Perasaan akibat rasa sakit hati, cemas, resah, gelisah, galau, dan gundah gulana. menurut Islam yang dirangkum penulis yaitu :
1.      berikan waktu untuk menenangkan diri dengan mengingat Allah SWT. Apa yang selalu saya lakukan bila saya sedang cemas, marah atau gundah dan ingin segera menenangkan diri sendiri ? maka saya akan tarik napas dalam-dalam, dan lepaskan perlahan-lahan. Bagi yang beragama Islam, dianjurkan untuk beristighfar saat melepaskan napas, bacalah “astagfirullah hal ‘aziim al-lazi laa ila ha illa huwal hayyul qayyum wa atuubu ilaik” dan pusatkan fikiran bahwa kita sedang memohon ampun daripada Allah. Insya Allah, biasanya jika diulang sebanyak 7 kali, anda akan kembali tenang.
2.      Biasakan diri berada dalam keadaan suci dari najis (Menjaga Wudhu); Jiwa kita akan menjadi tenang jika membiasakan diri mengambil wudu sebelum melakukan pekerjaan. Kerja yang susah akan menjadi senang dan mudah diselesaikan. Para pelajar misalnya, disarankan agar membiasakan diri mengambil wudhuk sebelum memulai pelajaran agar apa yang dibaca akan mudah diingat. Dan akan mudah diingat nantinya.
3.      Membaca al-Quran, zikir dan selawat Jadikanlah  al-Quran sebagai teman paling akrab pada sepanjang waktu. Sesungguhnya ayat Al-Quran adalah penenang jiwa yang paling mujarab. Selain itu kita juga harus senantiasa berdzikir dan berselawat agar hati senantiasa tenang dan tidak gusar. Kita perlu yakin bahwa walau bagaimana hebat tekanan yang kita alami, pertolongan Allah SWT tetap ada. yakinlah karena setelah ada kesempitan pasti ada kelegaan dan selepas kepayahan pasti ada kesenangan.
4.      Cintai diri sendiri, “Cintailah diri kamu sendiri sebelum kamu mencintai diri orang lain.” Jelas daripada maksud sepotong hadis ini, kita dapat memahami bahwa kita perlu mencintai diri sendiri terlebih dahulu berbanding orang lain sehingga kita akan terhindar dari perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan bahkan membahayakan diri sendiri.
5.      Tegakkan Solat Wajib dan Perbanyak menjalankan Shalat Sunnah; Sebagai makhluk paling mulia di sisi Allah, kita dituntut membanyakkan amal ibadah kita sehari-hari. Diantaranya, selain kita harus melaksanakan kewajiban kita mendirikan solat yang 5 waktu, kita dianjurkan untuk menambah ibadah dengan mendirikan solat sunat. Seperti Solat sunat dhuha, solat sunat hajat, solat sunat taubat, solat sunat tasbih, solat sunat tahajud dan sebagainya. Biasakan bangun pada sepertiga malam dan mendirikan solat-solat sunat tersebut agar kita peroleh ketenangan dan kekuatan daripada Allah.
6.      Selalu berdoa kepada Allah SWT Allah telah berpesan yaitu jangan menyembah selain daripada-Nya. Ini berarti bahwa kita dituntut berdoa hanya kepada Allah yang Maha Esa dan dilakukan secara rutin. yakinlah bahwa Allah SWT akan mendengar dan mengabulkan do'a - do'a kita.
7.      Berprasangka baik dengan Allah SWT. Kita sebagai manusia tidak akan terlepas dari ujian dalam hidup. Semuanya itu adalah ujian daripada Allah bertujuan menguji keimanan kita sebagai hamba-Nya. Oleh itu, kita wajib bersangka baik dengan Allah dan janganlah menyalahkan takdir-Nya jika terjadi sesuatu terhadap diri kita. Kita juga harus percaya bahwa akan ada hikmah di dibalik musibah yang menimpa kita.
8.      Manajemen waktu dengan sebaik-baiknya. Jangan rakus untuk menghabiskan semua pekerjaan dalam satu waktu. Kerjakan apa yang menjadi tugas dan kewajiban kita didunia semaksimal mungkin kita bisa, namun tetap jangan meninggalkan kewajiban kita kepada Allah SWT sebagai bekal di akhirat nanti.
9.      Menjalin hubungan dengan keluarga, saudara, dan tetangga. Sebenarnya, manusia adalah mahluk sosial, yang selalu membutuhkan orang lain. Tidak akan mungkin manusia itu dapat hidup sendiri tanpa adanya orang lain, termasuk keluarga, tetangga dan orang-orang sekitar. Sudah barang pasti mereka akan saling membutuhkan satu sama lain.
10.  Lakukan aktivitas diluar rumah. Banyak yang bilang bahwa di dalam badan yang cerdas akan membentuk otak yang cerdas. Segala tekanan sewaktu belajar atau bekerja akan dilupakan apabila kita melakukan aktivitas-aktivitas fisik yang dapat menyehatkan tubuh seperti ber olahraga. Jangan duduk diam dan mengurung diri dalam rumah sambil mendengarkan atau lagu-lagu sedih yang menyayatkan jiwa hati, ini hanya menambahkan kesedihan dan sesak di dada.
11.  Beraktivitas bersama alam (TadabburAlam). Senantiasa memelihara hubungan dengan alam. Anugerah alam ciptaan Allah SWT berupaya menenangkan, menyemai iman dan penawar bagi manusia. renungi tanda-tanda kekuasaan Allah melalui alam dengan melakukan perjalanan mengelilingi alam atau yang paling mudah yaitu dengan berkebun, menanam dan menjaga pepohonan atau bunga-bunga karena bukan saja menyehatkan tetapi membantu memupuk ketentraman jiwa.
12.  Menangis dengan sepuas hati. Jika dengan menangis hati kita akan tenang, keluarkan saja air matamu itu. Jangan ditahan. Akan sedikit muncul ketenangan saat kita sudah bisa mengeluarkan air mata saat menahan perasaan yang ada dalam diri kita.
13.  Hargai Potensi diri sendiri. Kembangkan kemampuan yang kita miliki, jangan di simpan saja atau dipendam kemampuan itu jika memang itu baik untuk diri kita dan masyarakat.
14.  Fokus kepada warna yang menenangkan. Penelitian membuktikan bahwa warna memberi kesan kepada perasaan kita. Warna merah terang, oranye dan kuning memberikan kita tenaga. Kombinasi warna merah dan kuning menyebabkan darah kita mengalir dan menaikkan suhu badan. Biru dan hijau memberi kesan menyejukkan dan menenangkan. Anda pasti bisa mengenal pasti warna dengan cara anda sendiri untuk mengubah perasaan yang anda inginkan. hindari warna gelap seperti hitam atau abu-abu.
15.  Hirup aroma yang menyenangkan dan menenangkan. Minyak aroma terapi dengan aroma lavender terkenal dengan aroma menenangkan. Anda boleh coba hangatkan minyak aroma terapi dengan aroma lavender atau bau apa saja yang digemari. hal ini dipercaya dapat memberikan kenyamanan dan ketenangan.
16.  Hindari suara bising. Bunyi terkadang dapat memberikan kesan kepada perasaan kita. Keributan juga bisa memberi tekanan dalam diri seperti bisa menaikkan tekanan darah, mempercepat detak jantung dan memberi kesan psikologi yang lain. Walau bagaimana pun tidak semua bunyi memberi kesan buruk. Musik contohnya bisa memberi kesan yang baik kepada perasaan dan kesehatan diri kita. Terutama musik yang bernuansa Islami.
Harus disadari bahwa hati kita ini adalah milik-Nya.. jagalah dengan baik

Berdzikir Kepada Allah


Dzikrullah adalah satu ibadah yang sangat mulia dan begitu dianjurkan. Keutamaan dan nilai dari ibadah ini begitu besar dan beragam. Bahkan dapat disimpulkan bahwa sangat tidak sebanding antara upaya dan energi yang dikeluarkan untuk melakukan ibadah dzikir dengan keutamaan yang disediakan. Dzikir adalah ibadah yang tidak begitu memerlukan upaya dan pengorbanan besar. Al-Qur’an dan Hadits sangat menganjurkan juga mengisyaratkan betapa mulia ibadah dzikir. Allah SWT memerintah Kaum Muslimin untuk banyak berdzikir, tanpa dibatasi jumlahnya.
 ÙŠَا Ø£َÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِينَ آمَÙ†ُوا اذْÙƒُرُوا اللَّÙ‡َ Ø°ِÙƒْرًا ÙƒَØ«ِيرًا
“Wahai orang-orang yang beriman banyak-banyaklah berdzikir kepada Allah." (QS. Al-Ahzab: 41)
Keutamaan berdzikrullah begitu besar, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an:
 ÙˆَÙ„َØ°ِÙƒْرُ اللَّÙ‡ِ Ø£َÙƒْبَرُ
“Dan sesungguhnya berdzikir kepada Allah itu adalah lebih besar keutamaannya.” (QS. Al-Ankabut: 45) Agar termotivasi untuk memperbanyak dzikrullah, Muslim perlu mengetahui manfaat dari ibadah ini. Satu kiat yang umum diketahui, bahwa agar seseorang termotivasi melakukan suatu hal, maka ia perlu mengetahui manfaat dari hal tersebut. Selain manfaat yang bersifat bathiniah (non-fisik atau kejiwaan), di zaman modern ini banyak penelitian juga penemuan yang menjelaskan manfaat-manfaat dzikir secara fisik (kesehatan badan). Berbagai penemuan dan penelitian di Negara Muslim atau bahkan di Negara minoritas Muslim seperti di Amerika dan Inggris menjelaskan fakta tersebut. Dalam suatu konfrensi kedokteran di Kairo beberapa waktu yang lalu, Doktor Ahmad Al Qodli, ahli penyakit jantung dan direktur lembaga pendidikan dan penelitian kedokteran Islam di Amerika, menyatakan bahwa mendengarkan atau membaca Al- Qur'an sebagai bentuk dzikir yang paling utama (afdhal) mampu menimbulkan ketenangan jiwa yang menyebabkan peningkatan daya imunitas tubuh melawan serangan penyakit. Kesimpulan tersebut disampaikan dalam konferensi tersebut setelah mengadakan riset lapangan terhadap 210 pasien sukarela selama 48 kali pengobatan yang dibarengi dengan membaca Al-Qur'an atau memperdengarkannya. Ternyata 77% dari sampel acak yang terdiri dari muslim dan non muslim tersebut, menampakkan adanya gejala pengenduran syaraf yang tegang dan selanjutnya menimbulkan ketenangan jiwa. Semua gejala tadi direkam dengan alat pendeteksi elektronik yang dilengkapi dengan komputer untuk mengukur setiap perubahan yang terjadi dalam tubuh selama pengobatan. Menurut Al Qodli, berkurangnya ketegangan saraf ini mampu mengaktifkan dan meningkatkan daya imunitas tubuh dan memperoleh proses kesembuhan pasien. Apabila benar-benar mengerjakan dzikir menurut cara yang dikehendaki oleh Allah dan Rasul-Nya, sedikitnya ada dua puluh keutamaan yang akan dikarunikan kepada yang melakukannya, yaitu :
1. mewujudkan tanda baik sangka kepada Allah dengan amal shaleh ini.
2. menghasilkan rahmat dan inayah Allah
3. memperoleh sebutan yang baik dari Allah dihadapan hamba-hamba yang pilihan
4. membimbing hati dengan mengingat dan menyebut Allah
5. melepas diri dari azab
6. memelihara diri dari was-was syaitan khannas dan membenteng diri dari ma'syiat
7. mendatangkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
8. mencapai derajat yang tinggi disisi Allah
9. memberikan sinaran kepada hati dan menghilangkan kekeruhan jiwa
10. menghasilkan tegaknya suatu rangka dari iman dan islam
11. menghasilkan kemuliaan dan kehormatan pada hari kiamat
12. melepaskan diri dari rasa sesal
13. memperoleh penjagaan dari para malaikat.
14. menyebabkan Allah bertanya tentang keadaan orang-orang yang berdzikir itu.
15. menyebabkan bahagia orang-orang yang duduk beserta orang-orang yang berdzikir, walupun orang yang turut duduk itu tidak berbahagia .
16. menyebabkan dipandang ahlul ihsan, dipandang orang-orang yang berbahagia dan pengumpul kebajikan.
17. menghasilkan ampunan dan keridhaan Allah
18. menyebabkan terlepas dari suatu pintu fasik dan durhaka. Karena orang yang tidak menyebut Allah (tidak berdzikir) dihukum sebagai orang fasik.
19. merupakan ukuran untuk mengetahui derajat yang diperoleh di sisi Allah.
20. menyebabkan para Nabi dan orang-orang mujahidin (syuhada) menyukai dan mengasihi.
Dengan sebagian manfaat yang tercantum di atas, layaklah jika dzikrullah didudukkan sebagai pintu pembuka jalan kebajikan dan jalan makrifatullah. Keutamaan-keutamaan tersebut bukan sekedar catatan yang menarik bagi kaum muslimin, akan tetapi hal tersebut bisa kita peroleh dan dirasakan dengan sebenar-benarnya, apabila kita serius dan sungguh-sungguh didalam melaksanakan amalan-amalan dzikir kepada Allah. Sahabat bacaan madani yang dirahmati Allah. Rasulullah Saw juga menjelaskan bahwa dzikrullah menjadi pembeda seorang yang ‘hidup’ dan ‘mati’. Diriwayatkan dari Abu Musa, Rasulullah Saw bersabda: “Perumpamaan orang yang berdzikir mengingat Allah dan yang tidak pernah berdzikir kepada-Nya bagai orang yang hidup dan mati”. (HR. Baihaqi). Tentu, maksud hidup dan mati di sini pada sisi hati dan batin.

Membumikan Istighfar


Mohon ampunlah kepada Rabb-mu,sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan  mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan pula di dalamnya untukmu sungai-sungai."(QS. Nuh: 10 - 12).
 Dalam sebuah hadits disebutkan: "Barangsiapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah akan memberikan jalan keluar untuk setiap kecemasan dan akan membukakan pintu keluar dari setiap kesempitan."
Istighfar merupakan permohonan ampunan dari manusia selaku hamba yang memiliki sifat ketergantungan kepada Allah, Zat yang telah menciptakan dirinya dan yang berkuasa menentukan bagaimana nasib dirinya sebagai makhluk Allah. Permohonan ampunan ini semata-mata ditujukan kepada Allah, tidak kepada yang lainnya; dan permohonan ampunan yang tumbuh dari hati nuraninya untuk mencapai hubungan yang bersih murni dengan Allah.
Istighfar merupakan jalan untuk bertobat (kembali), yaitu kembali mendekat serta menyerahkan diri kepada Allah dengan memurnikan ketaatan dan menjauhi maksiat (semua yang dilarang) sekuat kesanggupan yang ada, lahir dan batin. Istighfar sebenarnya merupakan garis lurus dengan ketakwaan itu sendiri.
Tujuan Istighfar ialah membersihkan diri dari dosa-dosa, sehingga mendekatkan jarak hubungan dengan Allah. Sedangkan Takwa memiliki pengertian hubungan bersih murni dengan Allah, memelihara diri dari kemurkaan-Nya dengan jalan taat memenuhi perintah dan meninggalkan larangannya. Istighfar adalah sarana  untuk dapat kembali dekat (Qarib) dengan Allah. Kita dapat bermesraan dengan Allah melalui Istighfar.
Adapun manfaat dari Istighfar dalam kehidupan adalah sebagai berikut:
1.      Memperoleh Kenikmatan Hidup Secara Terus Menerus;
2.      Dibebaskan dari Perasaan Tertekan atau Kedukaan;
3.      Membukakan Jalan Keluar atas Kesulitan;
4.      Memudahkan Datangnya Rezeki;
5.      Mendatangkan Keselamatan;
6.      Menimbulkan Ketentraman Hati;
7.      Mendatangkan Ampunan Dosa;
8.      Menumbuhkan Sifat-sifat Keutamaan pada Seseorang;
9.      Dicintai Allah;
10.  Mendapat Rahmat Allah;
11.  Mendapat Hidayah Allah;
12.  Mendapat Pahala;
13.  Mencegah Berbuat Dosa;
14.  Keburukan/Dosa-dosa Masa Lalu Diganti Allah dengan Kebaikan;
15.  Diberi Kemakmuran dan Kekuatan; dan
16.  Meredam Murka Allah.
Nyatalah kini bahwa Istighfar yang tampaknya sepele bagi orang yang belum mengerti, tetapi sebenarnya besar sekali fadilah atau segi manfaat yang ditimbulkannya, bahkan fadilahnya itu hampir semua segi dalam kehidupan. Itu adalah efek Istighfar bagi kehidupan kita di dunia, sedangkan hikmah di akhirat tentulah lebih lagi.
Dalam hal ini Imam al-Ghazali, dalam kitab Taubat, mengatakan, "Bahkan, daun timbangan akan unggul berkat kebaikan-kebaikan kecil, sampai daun timbangan itu menjadi berat dan dapat mengangkat (mengalahkan) daun timbangan keburukan. Oleh sebab itu, amal yang kecil jangan dianggap sepele, sehingga Anda enggan melakukannya."
Imam al-Ghazali pernah mengatakan bahwa seseorang tidak akan siap menerima rahmat Allah sebelum ia mengamalkan ilmunya. Jadi seseorang yang mempunyai ilmu saja tanpa diamalkan, maka ilmu itu tidak memberi manfaat apa-apa terhadapnya. Selain itu, ilmu itu sendiri tanpa disadarinya akan lenyap. Akan tetapi bila ilmu itu diamalkan, maka ilmu itu bukan saja akan semakin meresap mendarah daging dalam dirinya, tetapi lebih dari itu memberikan manfaat bagi kebaikannya. Kata al-Ghazali pula, "Janganlah engkau hidup sampai mengalami kemiskinan amal dan kehilangan kemauan bekerja, dan yakinlah bahwa ilmu semata-mata tanpa amal tidak akan menyelamatkan orang."
Demikian pula dengan Istighfar, setelah kita mengetahui keutamaan yang ada padanya, seyogya nyalah kita secara tekun dan sungguh-sungguh serta terus menerus mengamalkannya. Bukankah Rasulullah SAW sendiri beristighfar minimal 100 kali dalam sehari semalam, apalagi dengan ktia sebagai orang yang mengaku sebagai umat beliau Rasulullah Muhammad SAW.
Al-Ghazali berkata, "Amalkanlah apa yang telah engkau ketahui supaya terbuka bagimu jalan (rahasia ilmu yang bisa mengantarkan kepada kebaikan/kesuksesan) yang belum engkau ketahui.
Rasulullah Muhammad SAW senantiasa mengamalkan Sayyidul Istighfar sebagai berikut:
Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. tidak ada Tuhan kecuali Engkau. Engkau Penciptaku, dan aku (hanyalah) hamba-Mu yang tetap dalam kesetiaan dan (melaksanakan) janjiku menurut kesanggupanku. Aku kembali kepada-Mu dengan (mengakui) nikmat-Mu (dengan mengakui) dosa-dosaku, maka ampunilah aku.Sesunggunghnya tak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau!
Semoga Allah SWT memberi taufik, hidayah dan pertolongan-Nya kepada kita dalam mengamalkan Istighfar. Laa haula wa la quwwata illa billaahi.

Kamis, 29 Maret 2018

Keteladanan Kepemimpinan


Oleh : Mas Jay
Keteladanan adalah perilaku yang terpuji dan disenangi karena sesuai dengan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran. Menjalankan keteladanan merupakan cara yang bisa dilakukan para pemimpin dalam memotivasi para pegawai untuk bekerja dengan berlandaskan visi. Pemimpin yang menjalankan peran keteladanan menjadi simbol yang nyata atas apa yang mereka harapkan untuk diraih pengikutnya. Para pemimpin memberi teladan melalui kejelasan semangat dan keyakinan melalui tindakan sehari-hari, menunjukkan visi pimpinan diwujudkan.
Perilaku keteladanan para pimpinan adalah dengan menunjukkan kepada para bawahan mengenai apa yang harus mereka lakukan, memberikan contoh-contoh dan terlibat dalam perilaku simbolik yang memberitahu para anggota apa yang diharapkan dari mereka, dan memberitahu perilaku yang layak untuk dilakukan. Keteladanan ini dapat ditampilkan dalam disiplin waktu, kepatuhan terhadap aturan, prosedur, tugas dan tanggung jawab sepenuhnya. Keteladanan merupakan perilaku yang membawa kepada kredibilitas pimpinan. Hal yang diinginkan bawahan kepada pemimpin adalah kejujuran, baik hati, kompetensi, kredibilitas, dan visi yang dibagi. Sebagai teladan, kepala sekolah menyatakan kejujuran, konsisten, komitmen dan kredibel. Itulah pemimpin yang dipercaya yang sesuai kata dengan perbuatannya.
Kredibilitas bisa dipahami sebagai suatu kepercayaan atau keyakinan yang muncul terhadap pimpinan dari para anggota organisasi. Kredibilitas bukanlah karakteristik yang melekat pada diri seseorang, tetapi sesuatu yang diberikan orang lain kepada pimpinan. Suatu hal yang menimbulkan kredibilitas adalah komitmen pimpinan mewujudkan visi. Para pemimpin tidak hanya harus membagi visi ke dalam sistem, tetapi juga harus melembagakan visinya. Kepala sekolah perlu menggulirkan visi di dalam kelas terutama oleh guru untuk mewujudkan visi menjadi semacam pendekatan memotivasi pelaksanaan tugas pegawai.
Pemimpin masa depan di syaratkan memiliki kredibilitas dan kapabilitas sehingga dapat diterima dan mampu mengantarkan organisasi pada perubahan, peningkatan mutu dan akuntabel. Kredibilitas pimpinan adalah kepercayaan yang komprehensif diberikan oleh staf. Sebuah persepsi para anggota terhadap pimpinannya. Pimpinan yang tidak kredibel cenderung kurang dipatuhi, tidak dihargai atau tidak dihormati oleh anggota organisasi, atau staf bersikap cuek.
Sesuai kata dengan perbuatan adalah kunci kredibilitas. Kadang kredibilitas disamakan dengan integritas pribadi, kejujuran dan integritas merupakan fondasi sifat perilaku pimpinan. Pemimpin yang kredibel dalam tindakannya ialah melakukan apa yang mereka katakan ingin dilakukan, melaksanakan apa yang mereka ucapkan. Tindakan mereka sesuai dengan kata katanya.
Melakukan yang benar adalah hal yang sulit dari sekedar mengatakan yang benar, karena itu melakukan yang benar merupakan hal yang dituntut dari manajer atau pimpinan yang ber etika, tidak kolusi, tidak korupsi, tidak pula nepotisme dalam menjalankan kepemimpinannya.
Para pemimpin efektif secara konsisten dipandang sebagai pribadi yang bisa dipercaya, mempunyai reputasi yang tidak diragukan dalam hal kejujuran, disamping itu juga pimpinan harus mampu memberikan teladan sebagai titik sumber dan fokus keteladanan dan pembelajaran bagi anggota.
Integritas adalah dasar dari kepercayaan, tidak sebagai alat bagi kepemimpinan tetapi sebagai produk/hasil. Integritas adalah suatu kualitas yang tidak dapat dicari, tetapi harus dipancarkan. Hal itu diberikan oleh kerjasama dan para anggota, tanpa integritas pemimpin tidak akan berfungsi. Integritas terdiri dari mengenali diri (mengenali secara benar kekuatan dan kelemahan), keterusterangan (candor) yang ditampilkan pada kejujuran dalam pikiran dan tindakan, serta kematangan (maturation) menguasai kemampuan teknikal.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keteladanan adalah perilaku pimpinan yang mencontohkan hal-hal yang baik dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, maupun kredilitas dan integritas pribadinya sebagai pimpinan yang berusaha mewujudkan visi, tujuan dan sasaran sekolah.